Suasana Training ESQ

Suasana Training ESQ

Selasa, 20 Mei 2014

Training ESQ Parenting diluncurkan untuk menjawab permasalahan yang dihadapi orangtua

Training ESQ Parenting diluncurkan untuk menjawab permasalahan yang dihadapi orangtua

Training ini di susun berdasarkan pengalaman orang tua Dr.HC Ary Ginanjar Agustian, H. A. Rochim agustjik dan Ana Rochim, Ilmu ESQ, Pendapat Ahli Pendidikan, masukan para ahli agama yang kemudian ditansformasikan kedalam TRAINING ESQ PARENTING ini.

Dr.H.C Ary Ginanjar Agustian, Presiden Direktur ESQLC menyampaikan pentingnya training ini, "Kita perlu membentengi generasi masa depan mulai dari orangtua melalui training ESQ Parenting ini." Para peserta training bisa terdiri dari para ayah, ibu, calon ayah, dan calon ibu dan yang ingin mengetahui pendidikan anak, akan mendapat panduan dalam mendukung perkembangan anak dari aspek spiritual, emosional dan fisikal.mengetahui pendidikan anak, akan mendapat panduan dalam mendukung perkembangan anak dari aspek spiritual, emosional dan fisikal.

Peserta akan diajak mengarungi sebuah pengalaman emosi dan spiritual yang akan menggugah pemahaman mereka tentang anak. Tidak hanya membahas perkembangan intelektual, psikologi, dan neurologi anak, training ini juga memberikan cara memunculkan aspek suara hati pada anak. Suatu aspek yang selama ini jarang dibahas dalam dunia kedokteran maupun training parenting lainnya.
Assalamu'alaikum 
Dear Parents and Parents to be, Saya mau sharing pengalaman yang amat berharga bagi sy dan suami. Hari sabtu kemarin kami mengikuti Training ESQ Parenting di Menara 165, kami mengikuti training ini untuk mengetahui bagaimana menjadi orang tua yang "lebih baik" (karena selama ini kami merasa sudah melakukan yang terbaik) untuk ketiga buah hati kami.
Training ini menyadarkan kami bahwa pola asuh kami selama ini salah, sebagai orang tua kami lebih sering ingin dipahami dan dimengerti oleh anak-anak kami dan bukan sebaliknya, kami sering menakut nakuti, melarang ini dan itu, yang kami fikir saat itu hanya agar anak-anak kami aman, anak-anak kami tidak mudah sakit dan anak-anak kami harus pintar. Salah satu contoh: Tahukah bahwa ternyata ketika anak kita melompat-lompat, berlari-lari dan berguling sesungguhnya merupakan stimulasi dari neuron-neuron di otaknya yang sedang terbentuk dan berkembang? Ya.....kami sering melarangnya karena takut jatuh dsb, dan ya...tanpa kami sadari kami sendiri penghambat perkembangan otak anak-anak kami.
Kita sering menuntut anak untuk meraih segala hal yang bersifat intelektual seperti harus meraih ranking di sekolah, pintar bermain musik dan jadi juara di bidang olah raga , Tapi kita selalu lupa mengajarkan anak-anak kita atau bahkan belum pernah mengajarkan bahwa yang paling penting dan merupakan tujuan qta hidup di dunia ini adalah "Mengabdi kepada Allah". Anakmu bukan milikmu, anak adalah amanah Allah yang kelak akan kamu pertanggungjawabkan di akhirat nanti.

Alhamdulillah, kami seperti mendapatkan hidayah dan pencerahan tentang bagaimana menjadi orangtua yang diinginkan Allah SWT dalam menjaga khalifah-khalifah kecilnya di rumah kita. Jadi ikuti Training ESQ Parenting and feel the experience, Subhanallah.
Wassalam, 
Dyah rahmany 
follow me on twitter @dyrahmany 
(Hanya sharing bukan staff marketing ESQ) 

Ikuti Training ESQ Parenting Lampung
Trainer Berlisensi Dr.H.C Ary Ginanjar Agustian
Sabtu, 24 Mei 2014,
pkl. 07.00 - 18.00,

HARGA KHUSUS PROMO MILAD 

Investasi Rp. 750.000 untuk 2 orang.
Informasi Lebih Lanjut
0721-7691000 /087899577165 Tommy 
(www.esqway165.com)

Minggu, 11 Mei 2014

SAINS DAN AGAMA


Sumber daya manusia berintelektual tinggi belum bisa membuat  bangsanya menjadi berkualitas tanpa ada keseimbangan spritualitas. Selain itu, ada juga intelektualitas itu mesti diimbangi dengan daya emosional.

Begitu penilaian yang diberi kan rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lampung Muhammad Mukri. " Ilmu pengetahuan berkembang dengan baik jika di landasi pengetahuan Agama. Anggapan ilmu pengetahuan  dan agama seolah terpisah adalah salah, " kata dia.

Sains dan Islam tumbuh dan berkembang bersama, tidak ada pemisah antara keduanya. Sains bertujuan menghantarkan seseorang kepada pemahaman yang lebih mendalam mengenai isi-isi ayat suci al Qur'an. (sumber; Lampost 12 Mei 2014/ Siapa Mengapa)

Training ESQ hadir untuk  membentuk karakter baru dengan membangkitkan potensi kita melalui penggabungan kecerdasan intelektual, emotional dan spiritual, serta menjadikan kita sebagai manusia paripurna.

Training Mahasiswa  diperuntukkan bagi Mahasiswa dan berusia maksimal 25 thn, beberapa kampus di Lampung yang sudah menjadikan ESQ Sebagai program  Pembinaan karakter untuk mahasiswa baru, Akbid Atro Patriot Bangsa, Stikes Muhammadiyah pringsewu, Akbid Alifa, POLINELA (Bem dan Ormawa), Akbid Gemilang Husada dll.

ESQ Capem Lampung
0721-7691000 / 087899703165

Kamis, 01 Mei 2014

CAPUNG YANG MALANG


Malam tadi, saat berada di depan laptop, entah dari mana datangnya, seekor capung  terbang berputar-putar di ruang kerja.asyik nya menyelesaikan pekerjaan sekaligus pemikiran, seekor capung bukanlah makhluk tuhan yang berbahaya membuat saya tidak memperdulikannya. Tahukah apa yang terjadi? di pagi hari saya lihat sang capung sdh tergeletak sdh tidak bernyawa.

Dari sang capung yang malang, saya merenung. bisa jadi gambaran kondisi kita sebagai manusia. capung memiliki habitatnya sendiri, kita sering melihatnya di pesawahan atau di luar rumah. ruangan kamar rumah bukanlah tempat yang aman dan nyaman bagi sang capung, bahkan bisa jadi membahayakan nyawanya. andai sang capung berada di pesawahan, tentu kita akan melihatnya begitu indah, terbang menari-nari dibalik padi-padi yang menghijau

Setiap kita diberikan potensi yang yang luar biasa dari Sang Pencipta. Disatu sisi "si Pulan" begitu menonjol di satu bidang namun lemah di bidang yang lain. Orang mengenal seorang "Lionel Messi" sebagai seorang seniman di lapangan hijau dengan gol-golnya yang spektakuler. Ada seorang BJ. Habibie yang piawai sebagai pakar pesawat terbang. Beberapa hari yang lalu kita mendengar meninggalnya seorang Idris Sardi yang semasa hidupnya terkenal begitu piawai memainkan biolanya.(semoga Alloh memuliakan beliau)

Pertanyaannya, sudahkah kita mengenal potensi diri kita yang sesungguhnya? dan mengelolanya dengan sebaik-baiknya? hingga kita dikenal sebagai pakar dalam bidang yang kita geluti. ataukah nasib (potensi  diri)  kita, seperti seekor capung yang terbang kesana-kemari tanpa arah yang jelas, hingga kelelahan dan tewas di ruangan kamar.

Selamat, mengenal potensi diri sahabatku, tidak ada kata terlambat untuk hidup menjadi lebih baik.

Lampung, 1 Mei 2014
@alsya165