Malam tadi, saat berada di depan laptop, entah dari mana datangnya, seekor
capung terbang berputar-putar di ruang
kerja.asyik nya menyelesaikan pekerjaan sekaligus pemikiran, seekor capung bukanlah
makhluk tuhan yang berbahaya membuat saya tidak memperdulikannya. Tahukah apa
yang terjadi? di pagi hari saya lihat sang capung sdh tergeletak sdh tidak
bernyawa.
Dari sang capung yang malang, saya merenung. bisa jadi gambaran kondisi
kita sebagai manusia. capung memiliki habitatnya sendiri, kita sering
melihatnya di pesawahan atau di luar rumah. ruangan kamar rumah bukanlah tempat
yang aman dan nyaman bagi sang capung, bahkan bisa jadi membahayakan nyawanya.
andai sang capung berada di pesawahan, tentu kita akan melihatnya begitu indah,
terbang menari-nari dibalik padi-padi yang menghijau
Setiap kita diberikan potensi yang yang luar biasa dari Sang Pencipta.
Disatu sisi "si Pulan" begitu menonjol di satu bidang namun lemah di
bidang yang lain. Orang mengenal seorang "Lionel Messi" sebagai seorang
seniman di lapangan hijau dengan gol-golnya yang spektakuler. Ada seorang BJ.
Habibie yang piawai sebagai pakar pesawat terbang. Beberapa hari yang lalu kita
mendengar meninggalnya seorang Idris Sardi yang semasa hidupnya terkenal begitu
piawai memainkan biolanya.(semoga Alloh memuliakan beliau)
Pertanyaannya, sudahkah kita mengenal potensi diri kita yang sesungguhnya?
dan mengelolanya dengan sebaik-baiknya? hingga kita dikenal sebagai pakar dalam
bidang yang kita geluti. ataukah nasib (potensi diri) kita, seperti seekor capung yang terbang
kesana-kemari tanpa arah yang jelas, hingga kelelahan dan tewas di ruangan
kamar.
Selamat, mengenal potensi diri sahabatku, tidak ada kata terlambat untuk
hidup menjadi lebih baik.
Lampung, 1 Mei 2014
@alsya165
Tidak ada komentar:
Posting Komentar